Pengenalan IPv4 Address

Internet Protocol Version 4 (IPv4)

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4 dikembangkan mulai tahun 1980an. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host.
Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast). Dalam penerapannya, alamat internet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E). Contoh format IPv4 address:
11000000.10101000.00000000.00000001
Atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka desimal dari 0 – 255, misalnya:
192.168.0.1
Dalam penerapannya, alamat internet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E), tergantung dari besarnya bagian host, yaitu:
– Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host)
– Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534 host)
– Kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ).
– Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
– Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Alasan klasifikasi ini antara lain :
♦ Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
♦ Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
♦ Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
♦ Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.

kelas-IPv4

IPv4 Address terdiri dari dua bagian, yaitu : Network ID & Host ID
– Network ID menentukan alamat dari suatu jaringan komputer
– Host Id menentukan alamat dari suatu komputer (host) dalam suatu jaringan komputer

Aturan pemberian IPv4 address pada kelas A;
– Nomor pertama dari Network ID tidak boleh angka 127 karena alamat Network ID “0” digunakan untuk alamat broadcast sedangkan network ID 127 digunakan untuk alamat loopback.
– Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 255
– Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0
– Host ID harus unik dalam suatu Lokal Network ID

Untuk keperluan alokasi IPv4 address yang digunakan untuk jaringan pribadi (private network) yang tidak digunakan dalam cloud Internet (public network) menurut RFC 1918 diatur sbb:

rfc1918

Automatic Private IP Addressing (APIPA)

IP Address yang diberikan oleh APIPA merupakan IP Private dengan range IP Address
169.254.0.1 s/d 169.254.255.254
Disediakan oleh IANA agar tidak dapat melakukan routing di internet dan dijamin tidak akan bentrok (konflik)

IPv4 CIDR (Classless Inter-Domain Routing) blocks.

Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.

IPv4 CIDR
IP/CIDR Δ to last IP addr Mask Hosts (*) Class Notes
a.b.c.d/32 +0.0.0.0 255.255.255.255 1 1/256 C
a.b.c.d/31 +0.0.0.1 255.255.255.254 2 1/128 C d = 0 … (2n) … 254
a.b.c.d/30 +0.0.0.3 255.255.255.252 4 1/64 C d = 0 … (4n) … 252
a.b.c.d/29 +0.0.0.7 255.255.255.248 8 1/32 C d = 0 … (8n) … 248
a.b.c.d/28 +0.0.0.15 255.255.255.240 16 1/16 C d = 0 … (16n) … 240
a.b.c.d/27 +0.0.0.31 255.255.255.224 32 1/8 C d = 0 … (32n) … 224
a.b.c.d/26 +0.0.0.63 255.255.255.192 64 1/4 C d = 0, 64, 128, 192
a.b.c.d/25 +0.0.0.127 255.255.255.128 128 1/2 C d = 0, 128
a.b.c.0/24 +0.0.0.255 255.255.255.000 256 1 C
a.b.c.0/23 +0.0.1.255 255.255.254.000 512 2 C c = 0 … (2n) … 254
a.b.c.0/22 +0.0.3.255 255.255.252.000 1,024 4 C c = 0 … (4n) … 252
a.b.c.0/21 +0.0.7.255 255.255.248.000 2,048 8 C c = 0 … (8n) … 248
a.b.c.0/20 +0.0.15.255 255.255.240.000 4,096 16 C c = 0 … (16n) … 240
a.b.c.0/19 +0.0.31.255 255.255.224.000 8,192 32 C c = 0 … (32n) … 224
a.b.c.0/18 +0.0.63.255 255.255.192.000 16,384 64 C c = 0, 64, 128, 192
a.b.c.0/17 +0.0.127.255 255.255.128.000 32,768 128 C c = 0, 128
a.b.0.0/16 +0.0.255.255 255.255.000.000 65,536 256 C = 1 B
a.b.0.0/15 +0.1.255.255 255.254.000.000 131,072 2 B b = 0 … (2n) … 254
a.b.0.0/14 +0.3.255.255 255.252.000.000 262,144 4 B b = 0 … (4n) … 252
a.b.0.0/13 +0.7.255.255 255.248.000.000 524,288 8 B b = 0 … (8n) … 248
a.b.0.0/12 +0.15.255.255 255.240.000.000 1,048,576 16 B b = 0 … (16n) … 240
a.b.0.0/11 +0.31.255.255 255.224.000.000 2,097,152 32 B b = 0 … (32n) … 224
a.b.0.0/10 +0.63.255.255 255.192.000.000 4,194,304 64 B b = 0, 64, 128, 192
a.b.0.0/9 +0.127.255.255 255.128.000.000 8,388,608 128 B b = 0, 128
a.0.0.0/8 +0.255.255.255 255.000.000.000 16,777,216 256 B = 1 A
a.0.0.0/7 +1.255.255.255 254.000.000.000 33,554,432 2 A a = 0 … (2n) … 254
a.0.0.0/6 +3.255.255.255 252.000.000.000 67,108,864 4 A a = 0 … (4n) … 252
a.0.0.0/5 +7.255.255.255 248.000.000.000 134,217,728 8 A a = 0 … (8n) … 248
a.0.0.0/4 +15.255.255.255 240.000.000.000 268,435,456 16 A a = 0 … (16n) … 240
a.0.0.0/3 +31.255.255.255 224.000.000.000 536,870,912 32 A a = 0 … (32n) … 224
a.0.0.0/2 +63.255.255.255 192.000.000.000 1,073,741,824 64 A a = 0, 64, 128, 192
a.0.0.0/1 +127.255.255.255 128.000.000.000 2,147,483,648 128 A a = 0, 128
0.0.0.0/0 +255.255.255.255 000.000.000.000 4,294,967,296 256 A

Leave a comment